Thursday, January 5, 2017

7:58 AM

Manfaat Dongeng Sebelum Tidur Pada Anak

Asslamu'alaikum...

Hai sobat, tetap semangat kan pastinya? Kali ini saya akan membahas tentang pentingnya membacakan dongeng sebelum tidur untuk anak. Simak di bawah ini ya...


Mungkin sobat pernah mendengar tentang mendongeng sebelum tidur pada si kecil. Faktanya kebanyakan orang tua tidak suka melakukan hal itu ketika hari-hari kerja karena membaca beberapa menit saja cukup mengganggu dan melelahkan, padahal membacakan dongeng sebelum tidur dapat memberikan dampak positif bagi emosional anak dan kesehatan mental anak. Banyak keuntungan-keuntungan luar biasa dari mendongeng sebelum tidur dan itu akan membuat sobat tidak malas lagi mendongeng sebelum tidur pada si buah hati / adik kita ya sob...

1. Mendongeng Sebelum Tidur Mengembangkan Imajinasi
Mendongeng sebelum tidur dapat mengembangkan imajinasi anak. Anak-anak seharusnya memiliki daya imajinasi yang sehat karena itu membuat pikiran mereka bekerja dan mengajarkan mereka untuk berfikir cepat namun efektif. Mereka akan menemukan solusi yang tepat di masa depan berkat imajinasi yang luar biasa. Kemampuan untuk memvisualisaikan karakter, tempat dan situasi yang tidak nyata akan membuat hidupnya berwarna dan menyenangkan.
2. Momen Berharga
Dongeng sebelum tidur menciptakan kenangan-kenangan yang tak terlupakan. Sebagai orang tua/kakak mungkin menginginkan anak/adik mengingat saat-saat ketika kita membacakan beberapa dongeng tentang sihir sebelum tidur. Saat-saat ketika kita mengatakan bahwa itu adalah malam yang baik bagi kita dan si kecil serta melihat senyum kecil yang menawan ketika ia mengantuk, itu semua benar-benar tak ternilai harganya. Luangkan beberapa menit untuk membacakan dongeng sebelum tidur pada si kecil untuk menciptakan kengangan-kenangan itu.
3. Meningkatkan Tata Bahasanya
Membacakan dongeng juga dapat meningkatkan bahasa anak. Ketika kita membacakan cerita kepada mereka, dalam waktu bersamaan juga kita mengajarkan mereka untuk dapat mengingat kata-kata yang kita ucapkan dan itu memperluas kosakata mereka. Mereka juga kemungkinan besar akan menggunakan kata-kata yang dibacakan melalui cerita-cerita yang anda bacakan setelah mereka mendengarnya. Mendengarkan banyak cerita membantu anak-anak untuk mampu mengekspresikan pendapat mereka dengan lebih baik.
4. Menumbuhkan Cinta Membaca
Ketika kita membacakan dongeng sebelum tidur, kita mendorong si kecil untuk membaca lebih banyak buku ketika sedang dalam perjalanan. Anak-anak yang suka membaca biasanya memiliki orang tua yang sudah terbiasa membacakan dongeng sebelum tidur. Anak–anak yang hanya menonton film dan kartun saja tidak tahu apa saja manfaat-manfaat dari membaca. Cobalah untuk mengispirasi anak / adik kita dengan cara ini kita dapat membuat mereka jauh lebih sukses dalam hidupnya.
5. Dapat Merangsang Otak Anak
Coba bayangkan berapa banyak pertanyaan muncul di kepala anak anda ketika mereka mendengar cerita dari ibu, ayah, atau kakak mereka ? Apa ini apa itu? Mereka belum tau banyak hal tapi semakin banyak kita membacakan cerita semakin banyak pertanyaan mereka dan semakin banyak pula jawaban yang mereka dapat maka mereka akan menjadi semakin cerdas. Mulailah membacakan dongeng sebelum tidur bagi si kecil setiap malam dan mereka akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri meskipun tanpa bantuan ayah atau ibunya karena otak mereka dapat bekerja lebih baik, lebih cepat dengan cara mereka sendiri.
6. Mendongeng Merupakan Pengantar Tidur Yang Baik
Jika kita tidak biasa menyanyi atau tidak mau melakukannya karena alasan lain, kita dapat membacakan dongeng sebelum tidur untuk membuat si kecil lebih cepat tertidur. Dongeng sebelum tidur tidak lebih buruk dari lagu pengantar tidur. Saat ini kita beruntung karena dapat mengakses begitu banyak cerita sehingga anda dapat memilih cerita apapun dan membacakannya kepada si kecil sehingga dapat mendidik mereka sejak dini. Membacakan dongeng tidak hanya menyenangkan bagi anak-anak tapi juga akan mengembangkan pengucapan dan artikulasi anda sendiri.
7. Membaca Membuat Si Kecil Jadi Lebih Pintar
Membaca membuat kita lebih pintar. Ketika anak memdengar cerita, mereka belajar beberapa hal; tata bahasa dan juga kosakata misalnya. Membacakan dongeng juga membuat si kecil berhasil di sekolah karena mereka mengetahui banyak informasi dari cerita-cerita yang kita bacakan. Lebih lagi bahwa setiap cerita memiliki nilai-nilai moral yang memberitahu anak mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dengan kata lain, hal itu menunjukan konsep dasar masyarakat, perilaku yang baik dan kehidupan secara umum.
Inilah alasan-alasan yang tidak perlu diragukan apakah kita harus membacakan dongeng sebelum tidur atau tidak.Tidak peduli seberapa lelah kita, luangkanlah waktu beberapa menit untuk membaca setidaknya satu dongeng singkat untuk si kecil.  Saya yakin, mereka akan berterima kasih di masa depan.
Semoga bermanfaat.
If You Think You Can, You Can 😍
Wassalamu'alaikum...
7:37 AM

Pentingnya Sarapan Pagi

Asssalamu’alaikum sobat, kali ini saya akan membahas tentang sarapan pagi. Mengapa sarapan pagi itu penting? Langsung saja kita bahasa ya sob..


Setelah hampir delapan sampai sepuluh jam saluran pencernaan beristirahat selama anak  tidur, tubuh membutuhkan asupan makanan untuk menyokong energi untuk beraktivitas dan konsentrasi belajar.
Sarapan pagi sangat penting diberikan kepada anak di usia sekolah, maka dari itu orangtua harus selalu memberikan dan juga membiasakan anak untuk sarapan setiap pagi. Karena dengan sarapan pagi banyak manfaat yang bisa kita peroleh dan dapat melatih anak untuk disiplin. Sarapan mungkin terdengar sepele, namun sangat vital bagi tubuh kita, apalagi bila dituntut untuk beraktivitas seharian. Seringkali kita mengabaikan sarapan dengan alasan kurangnya waktu, atau bosan dengan menu sarapan yang itu-itu saja. Padahal, sarapan bukan sekedar pengganjal perut, tapi juga memberikan energi agar kita bisa beraktivitas dengan baik, otak bekerja lebih optimal, dan tidak cepat mengantuk.

Sarapan juga dapat mengembalikan fungsi metabolisme tubuh, dan membiasakan sarapan pada anak setiap pagi ternyata membantu  anak-anak fokus mengerjakan tugastugas di sekolah. Seorang ilmuwan mengatakan sarapan pagi merupakan makanan khusus untuk otak, hal ini didukung dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa sarapan berhubungan erat dengan kecerdasan mental, dalam artian, sarapan memberikan nilai positif terhadap aktivitas otak, otak menjadi lebih cerdas, peka dan lebih mudah untuk berkonsentrasi. Hal ini secara tidak langsung akan mendatangkan pengaruh positif terhadap anak sekolah dalam beraktivitas di sekolah.

Tips Menyiapkan Sarapan sehat Anak :
1. Siapkan menu sarapan sehat & bergizi    seimbang .
2. Pilih menu sarapan yang praktis dan bervariasi    dari berbagai jenis bahan makanan.
3. Sarapan tidak harus nasi, dapat diganti sereal,    roti, kentang, dan mie.
4. Susu atau hasil olahannya seperti yogurt sangat    dianjurkan.
5. Bisa dilengkapi dengan buah segar atau yang    diblender
6. Beri air minum yang cukup
7. Berikan pula kesempatan buat anak    merencanakan dan mempersiapkan sarapannya

Tips makanan selingan / bekal untuk anak sekolah:
1. Ajak anak berdiskusi untuk menentukan menu bekal
2. Variasikan makanan agar anak tidak bosan
3. Rasa tidak terlalu manis  
4. Bentuk makanan menarik

Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena merupakan generasi penerus dan aset masa depan. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, secara sistematis dan berkesinambungan. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal salah satunya dipengaruhi oleh pemberian gizi yang sesuai dengan gizi seimbang. Dalam masa tumbuh kembang tersebut, pemberian gizi atau asupan makanan pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah anak tidak mau sarapan terutama disebabkan karena keterbatasan waktu dan pengolahan makanan. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah, seperti mengantuk dan kurang konsentrasi.

Anak diharapkan menjadi agen perilaku pada lingkungan baik di sekolah maupun di rumah, sehingga pemberian makanan yang bergizi pada anak usia sekolah sangat penting termasuk pemberian sarapan pagi. Kebutuhan gizi anak sekolah usia 6 – 12 tahun berkisar antara 1.550 – 2050 Kkal. Sarapan pagi harus memenuhi sebanyak 20-25% kebutuhan kalori sehari. Makan siang dan makan malam masing-masing 30 %, sedangkan makanan selingan dapat dilakukan dua kali dengan porsi masing-masing 10%.

Para orang tua hendaknya memperhatikan dalam mempersiapkan menu dan membiasakan anak-anak sarapan pagi setiap hari. Makan siang biasanya menu makanannya lebih bervariasi karena waktu tidak terbatas. Makan malam merupakan saat makan yang menyenangkan karena bisa berkumpul dengan keluarga.

Demikian dari saya, jangan lupa semangat dan terus berkarya..,

If You Think You Can, You Can 😍

Wassalamu’alaikum…


7:19 AM

Pembelajaran Bahasa Inggris Melalui Lagu Pada Anak Usia Dini

Assalamu’alaikum…

Hai sobat, jumpa lagi dengan saya. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang pembelajaran Bahasa Inggris melalui lagu pada anak usia dini. Baiklah, kita langsung saja ya sob.


Belajar bahasa bukanlah hanya sebuah bentuk komunikasi dengan bahasa tersebut namun juga mengetahui dan memahami apa maknanya. Anak usia dini memperoleh kemampuan bahasa dengan sangat cepat dan hampir tanpa adanya usaha yang keras dalam kurun waktu selama tiga atau empat tahun pertama (Gleason, 1988). Nah, perkembangan kemampuan berbahasa berkaitan dengan perkembangan berbicara, semakin besar kemampuan seorang anak dalam berbicara maka semakin besar pula rasa kepercayaan dirinya. Pada anak usia dini, kemampuan bahasa berkembang pesat seiring dengan kebutuhan mereka untuk bersosialisasi. Dengan demikian, belajar bahasa pada anak usia dini sangat tepat untuk mendasari kemampuan membaca dan penguasaan kosakata.

Mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, dalam proses pembelajarannya pun membutuhkan strategi dan pendekatan yang tepat serta efektif. Tentunya keberhasilan pembelajaran bahasa inggris sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menyajikan sebuah pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Sangat diperlukan suasana kelas yang hidup namun tetap relaks sehingga siswa dapat menerima materi dengan baik dan tidak jenuh.

Diantara beberapa strategi mengajar bahasa inggris untuk anak-anak yang bisa dilakukan oleh guru adalah menggunakan lagu karena lagu merupakan sumber bahasa yang otentik. Lagu dapat digunakan sebagai teknik/media dalam mengajar bahasa inggris supaya para siswa bisa menggunakan lagu sebagai input bahasa dan menyanyikan lagu tersebut sesuka hati mereka, kapan saja baik dikelas maupun diluar kelas.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu program prioritas pembangunan pendidikan nasional. Pada usia dini adalah usia bermain. Setiap anak memiliki kepribadian yang unik dan dunia bermain, oleh karena itu bernyanyi merupakan kegiatan yang penting bagi mereka dan tentunya mengasyikkan. Pendekatan yang digunakan hendaknya sejalan dengan tujuan pengenalan bahasa pada umumnya. Tujuannya supaya anak dapat memahami cara berbahasa yang baik dan benar, berani mengungkapkan ide atau pendapatnya serta dapat berkomunikasi dengan lingkungannya.

Sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan, orangtua asering menyanyikan dan mengajarkan lagu-lagu anak kecil untuk anak mereka, namun disini peran lagu bukan hanya sebatas media hiburan ataupun mengisi waktu luang. Disini music dan lagu mengajarkan anak-anak cara melafalkan berbagai ungkapan dan istilah baru dalam lagu tersebut. Ritme dan lirik pada lagu sangat membantu mengingat kata-kata dengan lebih baik dengan jangka waktu yang lama.

Anak-anak dengan rentang usia antara 3-6 tahun perlu diperhatikan ciri-ciri perkembangannya, diantaranya adalah:
a.       Perkembangan fisik
Selain bertambah tinggi dan berat, terjadi perkembangan sel-sel otak dengan sangat pesat. Terdapat 2 jenis gerakan yang dikuasai anak usia dini yaitu gerakan motoric kasar dan motoric halus.
b.      Perkembangan kecerdasan
Anak mulai bisa mengingat sesuatu yang detail dan membedakan hal-hal nyata, bayangan, ataupun mimpi.
c.       Perkembangan bahasa
Anak mampu mengucapkan sekitar 10.000 kata dan merangkai dalam kalimat sederhana.
d.      Perkembangan emosi
Anak mulai mengenali perasaan-perasaan yang lebih rumit selain perasaan senang dan sedih serta dapat memahami apa penyebab munculnya perasaan tersebut.
e.       Perkembangan identitas diri
Anak melihat diri mereka sebagai anak yang baik dan dipengaruhi oleh lingkungan. Seperti halnya konsep diri yang berkaitan dengan jenis kelamin.
f.       Perkembangan sosial
Anak mulai dapat menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya seperti adik, kakak, anak-anak kecil lain, ataupun orang dewasa.

Lagu merupakan alat yang sangat baik untuk membantu proses belajar Bahasa Inggris. Lagu juga dapat memotivasi siswa selama mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris. Lagu merupakan bagian penting karena menjadikan siswa lebih sensitive terhadap bunyi yang bermakna. Disinilah secara tidak langsung mereka telah mempelajari sesuatu. Untuk mendapatkan atensi anak sebelum memulai pembelajaran, anak diajak untuk dapat duduk dengan hati yang senang dan tidak terpaksa). Hal ini dilakukan dengan mengajak anak menyanyikan lagu dengan nyaman. Kemudian memulai dengan belajar menghafal huruf abjad atau alfabet dengan lagu A,B,C,D dan seterusnya. Nyanyian (lagu) ini dapat dinyanyikan dengan posisi anak duduk membentuk lingkaran di lantai, dan bernyanyi dengan menunjukkan huruf-huruf alfabet. Guru sebagai model haruslah dapat menghidupkan suasana kelas agar anak merasa nyaman dengan lagu yang dinyanyikan bersama. Melalui nyanyian ini, anak diharapkan dapat memahami dan mulai menghafal huruf-huruf alphabet.

Sebagai pengantar pembelajaran suatu materi ajar, guru dapat menggunakan nyanyian sebagai apersepsinya. Contoh: Ketika mengajar dengan tema wajahku, guru dapat mengajak anak menyanyi antara lain: lagu “My Face” “My Eyes, my ears, my nose, my mouth, 2x”

Demikian juga ketika mengajarkan tema-tema ajar lainnya, seperti tema mengenal buah-buahan dapat juga menggunakan lagu misalnya:

“water melon”, “Water melon-water melon”
“Papaya-papaya…”
“Banana-banana….
“pinaple-pinaple…”

Saat anak menyanyikan lagu tersebut, guru dapat menunjukkan gambar yang dimaksud pada lagu sehingga anak akan memahami bentuk atau gambar buah-buahan secara visual dan melafalkan bunyinya dengan baik dan benar. Agar lebih asik juga apabila anak memegang gambar masing-masing dan menunjuk buah yang dimaksud secara bergantian.

Memang keberhasilan proses pembelajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
1.      Guru yang berkualitas
2.      Fasilitas yang memadai
3.      Kurikulum yang baik dan atraktif

Orang tua pun juga harus membantu guru dalam pengenalan bahasa pada anak, oleh karena itu guru harus:
1.      Memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaannya dengan berkomunikasi dengan lingkungannya
2.      Membuat alat peraga yang membantu anak lebih memahami pelajaran
3.      Memberikan bimbingan kepada anak
4.      Mengenalkan cara mengatakan huruf-huruf alphabet
5.      Mengulang sesering mungkin pelajaran yang telah diajarkan supaya anak lebih mudah mengingat

Berikut ini adalah contoh lagu yang bisa digunakan di dalam kelas Bahasa Inggris:
Judul lagu :
Hokey Pokey
Lirik          :
You put your right foot in
You put your right foot out
You put your right foot in
And you shake it all about
You do the hockey pockey
And you turn yourself around
That’s what it’s all about

Tujuan: Gerakan fisik, menyalurkan energi siswa yang berlebih, melatih ingatan, koordinasi dan konsentrasi, mengembangkan kosakata, tata bahasa, dan menghadirkan suasana riang, serta mempelajari anggota tubuh.

Judul lagu :
London Bridge is Falling Down
Lirik :
London Bridge is falling down
Falling down, falling down  
London Bridge is falling down  
My fair lady     
Tied it up with pins and needle  
Pins and needle, pins and needle  
Tied it up with pins and needle
My fair lady

Tujuan: Menceritakan kisah, memberi pemahaman tentang narasi, melatih memori dan logical thinking, mengembangkan wawasan geografi dan sejarah (mempelajari sesuatu tentang dunia)

Demikianlah yang dapat saya ulas kali ini ya sobat…

Semoga bermanfaat, jangan lupa semangat dan terus berkarya…

If You Think You Can, You Can 😍

Wassalamu’alaikum…


Wednesday, January 4, 2017

11:41 PM

Belajar Kelompok

Assalamu’alaikum…

Hai sobat, jumpa lagi dengan saya. Semoga kita tetap dalam lindungan-Nya ya… Pada kesempatan kali ini saya akan membahas seputar belajar kelompok demi menunjang minat dan semangat peserta didik. Tentunya kita sebagai guru maupun calon guru harus memahami bagaimana cara meningkatkan minat dan semangat siswa tersebut. Nah, seperti yang sudah saya sebutkan diatas, kita dapat menggunakan salah satu cara yaitu dengan belajar kelompok.
Slameto (2003: 3) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan oleh  individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 
Jadi sob, belajar kelompok merupakan sejumlah siswa yang berkumpul melalui tatap muka dan saling berinteraksi dalam usaha mencapai tujuan bersama untuk pemuasan kebutuhan masing-masing anggota kelompok.



Radno Harsanto (2007: 44-51) menyebutkan bahwa bentuk-bentuk belajar bersama kelompok adalah sebagai berikut :
1.      Belajar secara berpasangan
Dalam bentuk ini, guru membuat pasangan-pasangan sebagai teman belajar. Pasangannya duduk saling bersebelahan seperti pada kelas tradisional. Kegiatan yang dilakukan seperti latihan mengerjakan soal, Tanya jawab dan hafalan.
2.      Kelompok belajar mandiri
Dalam bentuk ini, guru membagi siswa yang ada di kelas menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa dan mereka duduk saling berdekatan. Tugas yang dilakukan oleh kelompok ini adalah memeriksa pekerjaan rumah dan belajar bersama.
3.      Belajar bersama secara berkelompok
Belajar bersama dalam kelompok sangat cocok digunakan untuk mempelajari semua bidang studi, dengan syarat bahwa jawaban yang benar hanya ada satu.
4.      Kelompok belajar sistem “pakar”
Belajar bersama dengan saling melengkapi dapat digunakan untuk mempelajari semua mata pelajaran. Dalam bentuk ini, ada kelompok yang dinamakan kelompok awal dan kelompok pakar. Siswa yang berada dalam kelompok pakar akan bertugas
menyampikan apa yang diketahuinya ke kelompok awal.
5.      Kelompok kerjasama dalam tes
Model seperti ini akan mengurangi rasa cemas yang ada dalam diri siswa. Guru berkeliling ke kelompok yang sedang bekerja, mendengarkan siswa dalam mendiskusikan jawaban atas soal.
6.      Regu proyek
Salah satu bentuk belajar bersama dalam kelompok adalah belajar bersama untuk menghasilkan suatu produk. Kegiatan seperti ini akan meningkatkan harga diri siswa. Mereka juga akan menjadi lebih ramah dan akan memperhatikan kebutuhan sesamanya.
7.      Proyek satu kelas
Proyek seluruh kelas memang membutuhkan waktu lama serta tenaga yang tidak sedikit, akan tetapi hasilnya sangat luar biasa yaitu susasana kelas menjadi akrab dan siswa semangat belajar apabila didukung dengan prestasi belajar yang tinggi.
8.      Catatan untuk kompetisi beregu
Persaingan akan membuat membuat permusuhan antar kelompok. Akan tetapi jika dilakukan dalam kelas yang sudah terbentuk kelompok yang kuat dan dilandasi semangat kerjasama, maka persaingan dapat memotivasi siswa untuk berprestasi dan memberi suasana gembira.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar kelompok, antara lain:

      a.      Kecerdasan Individual
Kecerdasan individual yang utama yaitu berbentuk pengetahuan, kemampuan melihat ke depan, dan membuat perencanaan. Siswa yang lebih cerdas diharapkan adanya usaha yang lebih efisien dan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat. Hal ini sangat berpengaruh atas keberhasilan kelompok.

      b.      Hubungan emosional antara individu dengan individu
Apabila adanya rasa nyaman dalam suatu kelompok, maka mereka akan lebih toleransi, tidak saling menyinggung perasaan, tidak saling bersaing, maupun menonjolkan diri dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

      c.      Familiaritas dalam masalah yang menjadi perhatian kelompok
Walaupun sama dalam segala hal, namun dapat diperhitungkan adanya perbedaan hasil keja antara kelompok yang anggotanya mengetahui dengan kelompok yang anggotanya kurang mengetahui persoalan yang dihadapi.

     d.      Familiaritas akan metoda-metode kerja kelompok
Walaupun sama dalam segala hal lainnya, orang-orang yang sudah pernah bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah akan lebih mengerti pula langkah-langkah yang sering memberikan hasil besar dalam mengorganisasi kelompok seperti mengetahui jenis gangguan, jumlah kemajuan yang diharapkan, dan langkah-langkah dalam menghadapi masalah yang timbul.

Belajar kelompok memiliki banyak manfaat, antara lain:
1.      Membentuk kerja sama antar siswa. Dengan bekerja sama, suatu kelompok akan tertanamkan nilai bahwa saling membantu adalah hal yang sangat baik dan berguna
2.      Membentuk keakraban dan kekompakan dalam kelas. Dengan adanya belajar kelompok, maka akan membantu siswa saling mengenal satu sama lain, memperhatikan dan saling membantu temannya.
3.      Menumbuhkan keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam hidup, antara lain sikap mendengarkan, menerima pandangan orang lain, berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan konflik, dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
4.      Meningkatkan kemampuan akademis, rasa percaya diri, dan sikap positif terhadap sekolah.
5.      Mengurangi / menghilangkan aspek negative kompetisi karena pada masa sekarang yang sedang berkembang di masyarakat adalah persaingan, bukan kerjasama.
6.      Peserta didik akan memperoleh kesempatan untuk berpikir.
7.      Pelatihan bagi peserta didik dalam hal mengeluarkan aspirasinya secara bebas, pendapat,dan sikap.
8.      Bersikap toleran terhadap teman-teman sekelasnya
9.      Dapat mengubah perilaku efektif siswa secara konkrit seperti sikap dalam suasana kelompok
10.  Menumbuhkan partisipasi aktif di kalangan peserta didik
11.  Mengembangkan sikap demokratis dan dapat menghargai pendapat orang lain.
12.  Menimbulkan suasana kompetitif antar kelompok yang kondusif
13.  Pengawasan yang dilakukan guru tidak terlalu luas yaitu tertuju pada kelompok bukan individu
14.  Melatih kepemimpinan dan patuh kepada pemimpin
15.  Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghargai pendapat orang lain

Nah, dari ulasan diatas dapat saya simpulkan bahwa belajar kelompok merupakan proses penerimaaan pengetahuan yang dilakukan oleh sekumpulan individu yang melakukan suatu kegiatan secara logis dan sistematis untuk proses terjadinya perubahan tingkah laku melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan. Jadi, dengan adanya belajar secara kelompok tentu saja akan menimbulkan suasana yang lebih asik dan tidak monoton pastinya, serta yang paling penting adalah siswa bisa lebih aktif di kelas.

Semoga bermanfaat ya sobat. Jangan lupa semangat dan terus berkarya.

If You Think You Can, You Can 😍

Wassalamu’alaikum…


Saturday, December 31, 2016

12:02 PM

Pembelajaran Bahasa Inggris Pada Anak Dengan Total Physical Response

Assalamu'alaikum...

Hai sobat jumpa lagi dengan saya.. Alhamdulillah, semoga kita tetap dalam lindungan-Nya ya.. Kali ini saya akan mengulas tentang pembelajaran Bahasa Inggris pada anak dengan metode Total Physical Response. Langsung saja simak selengkapnya dibawah ini ya sob...



Pendidikan untuk anak usia dini (0-8 tahun) telah menjadi perhatian bagi para orang tua, para ahli pendidikan, dan pemerintah. Mengapa demikian? Karena hal tersebut sangat bermakna dan menentukan pendidikan pada usia dini bagi jenjang pendidikan dan perkembangannya di masa depan. Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak identik dengan bermain dan spontanitas. Bagi anak,bermain adalah sarana untuk mengubah kekuatan potensial mereka menjadi kemampuan, kecakapan, dan penyaluran kelebihan energi dan relaksasi.

Menurut Mulyadi (2004), terdapat lima pengertian bermain:
1.      Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak
2.      Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya bersifat intrinsik
3.      Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih anak
4.      Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
5.      Memiliki hubungan yang sistematik yang khusus dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan social, dan sebagainya.

Dalam mempelajari bahasa, usia dini merupakan usia emas bagi anak, tanpa melupakan perkembangan penting lain dalam kehidupannya. Pembelajaran Bahasa Inggris pada anak dibawah usia 6 tahun dilakukan sebagai perkenalan bahasa bukanlah hal yang utama. Anak-anak usia 3 – 6 tahun secara cepat memahami Bahasa Inggris apabila mereka dibiasakan untuk mengungkapkan kata atau ungkapan dalam Bahasa Inggris. Oleh karena itu sobat, sebagai guru maupun calon guru harus kreatif dalam memberikan sumber belajar dan terus memperhatikan perkembangan anak sehingga anak menjadi lebih aktif dalam berbicara, khususnya berbicara menggunakan Bahasa Inggris.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk memperkenalkan Bahasa Inggris terhadap anak, guru dapat menggunakan salah satu metode yaitu Total Physical Response yang tentunya disertai rancangan kegiatan harian. Total Physical Respon merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan. Metode ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan permainan yang tentunya sangat disukai oleh anak-anak usia dini.


Asher menyajikan 3 hipotesa pembelajaran yang berpengaruh yaitu:

     1.   Terdapat bio-program bawaan yang spesifik untuk pembelajaran bahasa yang menggambarkan sebuah alur yang optimal untuk pengembangan bahasa pertama dan kedua. Dalam hal ini Asher, pencetus TPR, merumuskan tiga proses sebagai sentral;
     2.  Anak mengembangkan kemampuan mendengar sebelum mengembangkan kemampuan berbicara. Kemampuan mendengar anak diperoleh karena ia perlu merespon secara fisik perkataan orang tua dalam bentuk ucapan bahasa
     3.  Sekali kemampuan mendengar diperoleh, anak akan secara alamiah dan relatif tanpa usaha untuk memperoleh bahasa.
     4.  Literalisasi otak menggambarkan fungsi pembelajaran yang berbeda pada otak kiri dan kanan. TPR diarahkan pada pembelajaran otak kanan. Kebanyakan metode pengajaran bahasa kedua menggunakan mengarahkan pada pembelajaran otak kiri.
     5.  Stress mempengaruhi aktivitas pembelajaran dan apa yang akan dipelajari oleh peserta didik, stress yang lebih rendah kapasitasnya maka pembelajaran menjadi lebih baik.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode Total Physical Response ini banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa, antara lain:

a. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill ), merupakan kegiatan utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode Total Physical Response. Latihan ini berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas anak.
b. Dialog atau percakapan (conversational dialogue).
c. Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari di sekolah.
d. Presentasi dengan OHP atau LCD.
e. Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah pembendaharaan kata (vocabularies) 

Total Physical Response menjadi metode yang cocok untuk pembelajaran pada anak-anak karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
      1.      Siswa dapat berpindah dari tempat duduknya dan bergerak di sekitar
      2.      Aktivitas yang sederhana tidak membutuhkan banyak persiapan
      3.      Melatih keaktifan siswa di dalam kelas
      4.      Membangkitkan rasa percaya diri
      5.      Memfasilitasi siswa dengan makna dalam konteks nyata


Jadi pada kesimpulannya, metode Total Physical Response ini mengajak siswa agar tidak stress dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu, proses belajar mengajar dimulai dengan mendengarkan kalimat perintah yang kemudian diikuti oleh response fisik. Metode ini melatih siswa untuk lebih aktif dan percaya diri melalui kegiatan langsung yang berhubungan dengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement).

Semoga bermanfaat ya sobat, jangan lupa semangat dan terus berkarya,,,

If You Think You Can, You Can 😍

Wassalamu'alaikum...

Thursday, December 29, 2016

9:12 PM

Masalah Pendidikan di Indonesia


Assalamu'alaikum...

Hai sobat, jumpa lagi dengan saya. Alhamdulillah... Kali ini saya akan berbagi atau sedikit mereview sedikit tentang permasalahan pendidikan di Indonesia. Simak ulasannya dibawah ini ya sob...

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Pasalnya, hal itu dibuktikan dengan data UNESCO (2000) tentang Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index) bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan yang cukup memprihatinkan yakni urutan ke – 102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-109 (1999). Sedangkan hasil survey dari Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke 12 dari 12 negara di Asia yang berada dibawah Vietnam.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa Indonesia mengalami ketertinggalan mutu di dalam pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Kita dapat membandingkannya dengan negara lain. Pendidikan memang menjadi faktor penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di Indonesia demi pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, kita harus meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia agar tidak kalah saing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain ya sob…

Sobat, bila kita amati nampak jelas jika penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pengajaran.  Hal itu masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada umumnya.

Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan antara lain:

1    Rendahnya kualitas guru
Selain pendidikan di Indonesia memprihatinkan, keadaan guru di Indonesia pun juga memprihatinkan. Mayoritas guru belum memiliki profesionalisme yang cukup untuk menjalankan tugasnya sebagaimana yang tertera di dalam Undang-Undang Pasal 39 No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.

2      Rendahnya prestasi siswa
Dengan keadaan rendahnya kualitas guru, pencapaian prestasi siswa pun juga tidak maksimal. Contohnya, pencapaian prestasi fisika dan matematika siswa Indonesia di dunia Internasional sangat rendah dibandingkan siswa Malaysia dan Singapura.
Anak-anak di Indonesia ternyata hanya mampu menguasai 30% dari amteri bacaan dan ternyata mereka sangat kesulitan menjawab soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan mereka menghafal dan mengerjakan soal pilihan ganda.

3      Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. 3 juta anak putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan hidup pada setiap tahunnya sehingga menimbulkan masalah ketenagakerjaan tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki dunia kerja.

4      Rendahnya sarana fisik
Seperti yang kita tahu bahwa cukup banyak sekolah dan perguruan tinggi yang gedungnya rusak, penggunaan media pembelajaran yang rendah, ataupun buku perpustakaan yang masih minim dan tidak lengkap. Ironisnya lagi, masih ada sekolah yang tidak memiliki gedung sendiri, tidak memiliki perpustakaan maupun laboratorium.

5      Rendahnya kesejahteraan guru
Rendahnya kesejahteraan guru sangat mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Berdasarkan survei FGII (Federasi Guru Independen Indonesia) pada pertengahan tahun 2005, idealnya seorang guru menerima gaji bulanan serbesar Rp 3 juta rupiah. Sekarang, pendapatan rata-rata guru PNS per bulan sebesar Rp 1,5 juta. guru bantu Rp, 460 ribu, dan guru honorer di sekolah swasta rata-rata Rp 10 ribu per jam. Dengan pendapatan seperti itu, terang saja, banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan. Ada yang mengajar lagi di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, pedagang mie rebus, pedagang buku/LKS, pedagang pulsa ponsel, dan sebagainya (Republika, 13 Juli, 2005).

6      Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan
Layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas. Kegagalan pembinaan dalam usia dini nantinya tentu akan menghambat pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk mengatasi masalah ketidakmerataan tersebut.

7      Mahalnya biaya pendidikan
Pendidikan bermutu itu mahal. Ya, kalimat inilah yang sering menjadi momok tersendiri bagi sebagian masyarakat menengah kebawah, sehingga masyarakat miskin lebih memilih untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya. Kondisi ini akan lebih buruk dengan adanya RUU tentang Badan Hukum Pendidikan (RUU BHP). Berubahnya status pendidikan dari milik publik ke bentuk Badan Hukum jelas memiliki konsekuensi ekonomis dan politis amat besar. Dengan perubahan status itu Pemerintah secara mudah dapat melemparkan tanggung jawabnya atas pendidikan warganya kepada pemilik badan hukum yang sosoknya tidak jelas. Perguruan Tinggi Negeri pun berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Munculnya BHMN dan MBS adalah beberapa contoh kebijakan pendidikan yang kontroversial. BHMN sendiri berdampak pada melambungnya biaya pendidikan di beberapa Perguruan Tinggi favorit.

Terlepas dari beberapa permasalahan diatas, tak menutup kemungkinan adanya beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, antara lain:

1.      Meningkatkan anggaran pendidikan
Dalam upaya meningkatkan anggaran pendidikan, pemerintah memiliki peran penting untuk menanggung biaya pendidikan bagi warganya, baik sekolah negeri maupun swasta.

2.      Manajemen pengelolaan pendidikan
Manajemen pendidikan yang baik harus memperhatikan profesionalisme dan kreatifitas  lembaga penyelenggara pendidikan

3.      Bebaskan sekolah dari suasana bisnis
Sekolah bukan merupakan ladang bisnis bagi pejabat Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru maupun perusahaan swasta. Tetapi sekolah merupakan tempat untuk mencerdaskan bangsa.

4.      Perbaikan kurikulum
Penyusunan kurikulum hendaknya mempertimbangkan segala potensi alam, sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana yang ada.

5.      Pendidikan agama
Pendidikan agama di sekolah bukan sebagai penyampaian dogma atau pengetahuan salah satu agama tertentu pada siswa tetapi sebagai penginternasionalisasian nilai-nilai kebaikan, kerendahan hati, cinta kasih dan sebagainya.

6.      Pendidikan yang melatih kesadaran kritis
Sikap yang kritis dan toleran, akan merangsang tumbuhnya kepekaan sosial dan rasa keadilan. Oleh karena itu diharapkan bisa mengatasi masalah sosial, budaya, politik, dan ekonomi bangsa ini.

7.      Pemberdayaan guru
Guru hendaknya lebih kreatif, inovatif, terampil, dan berani berinisiatif dalam mengembangkan model-model pengajaran secara variatif.

8.      Memperbaiki kesejahteraan guru
Guru merupakan faktor dominan dalam penyelenggaraan pendidikan. Oleh karena itu, upaya perbaikan kesejahteraan guru perlu ditingkatkan. Sehingga guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan wawasan maupun mutu mengajarnya serta menghasilkan output yang baik.

9.      Perluasan dan pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan

Adapun strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemantapan prioritas pendidikan dasar sembilan tahun, pemberian beasiswa dengan sasaran yang strategis, pemberian insentif kepada guru yang bertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas.

Indonesia memang tak luput dari berbagai masalah pendidikan, namun tak menutup kemungkinan adanya berbagai macam upaya untuk membangkitkan Indonesia dari keterpurukannya.

Demikian yang dapat saya ulas kali ini ya sobat, semoga bermanfaat..

If You Think You Can, You Can 😍

Wassalamu'alaikum...

About