Assalamu'alaikum...
Hai sobat jumpa lagi dengan saya.. Alhamdulillah, semoga kita tetap dalam lindungan-Nya ya.. Kali ini saya akan mengulas tentang pembelajaran Bahasa Inggris pada anak dengan metode Total Physical Response. Langsung saja simak selengkapnya dibawah ini ya sob...
Pendidikan untuk anak usia dini (0-8 tahun) telah menjadi
perhatian bagi para orang tua, para ahli pendidikan, dan pemerintah. Mengapa
demikian? Karena hal tersebut sangat bermakna dan menentukan pendidikan pada
usia dini bagi jenjang pendidikan dan perkembangannya di masa depan. Seperti
yang kita ketahui bahwa anak-anak identik dengan bermain dan spontanitas. Bagi
anak,bermain adalah sarana untuk mengubah kekuatan potensial mereka menjadi
kemampuan, kecakapan, dan penyaluran kelebihan energi dan relaksasi.
Menurut Mulyadi
(2004), terdapat lima pengertian bermain:
1.
Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai
intrinsik pada anak
2.
Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya
bersifat intrinsik
3.
Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur
keterpaksaan dan bebas dipilih anak
4.
Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
5.
Memiliki hubungan yang sistematik yang khusus
dengan sesuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah,
belajar bahasa, perkembangan social, dan sebagainya.
Dalam mempelajari bahasa, usia
dini merupakan usia emas bagi anak, tanpa melupakan perkembangan penting lain
dalam kehidupannya. Pembelajaran Bahasa Inggris pada anak dibawah usia 6 tahun
dilakukan sebagai perkenalan bahasa bukanlah hal yang utama. Anak-anak usia 3 –
6 tahun secara cepat memahami Bahasa Inggris apabila mereka dibiasakan untuk
mengungkapkan kata atau ungkapan dalam Bahasa Inggris. Oleh karena itu sobat,
sebagai guru maupun calon guru harus kreatif dalam memberikan sumber belajar
dan terus memperhatikan perkembangan anak sehingga anak menjadi lebih aktif
dalam berbicara, khususnya berbicara menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam melaksanakan proses
pembelajaran untuk memperkenalkan Bahasa Inggris terhadap anak, guru dapat
menggunakan salah satu metode yaitu Total Physical Response yang tentunya
disertai rancangan kegiatan harian. Total Physical Respon merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun
pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan
berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Metode ini
dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose
California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah
sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada
anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa
mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada
fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.
Metode ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga
mengandung unsur gerakan permainan yang tentunya sangat disukai oleh anak-anak
usia dini.
Asher menyajikan 3 hipotesa pembelajaran yang berpengaruh yaitu:
1. Terdapat bio-program bawaan yang spesifik untuk
pembelajaran bahasa yang menggambarkan sebuah alur yang optimal untuk
pengembangan bahasa pertama dan kedua. Dalam hal ini Asher, pencetus TPR,
merumuskan tiga proses sebagai sentral;
2. Anak mengembangkan kemampuan mendengar sebelum
mengembangkan kemampuan berbicara. Kemampuan mendengar anak diperoleh karena ia
perlu merespon secara fisik perkataan orang tua dalam bentuk ucapan bahasa
3. Sekali kemampuan mendengar diperoleh, anak akan
secara alamiah dan relatif tanpa usaha untuk memperoleh bahasa.
4. Literalisasi otak menggambarkan fungsi
pembelajaran yang berbeda pada otak kiri dan kanan. TPR diarahkan pada
pembelajaran otak kanan. Kebanyakan metode pengajaran bahasa kedua menggunakan
mengarahkan pada pembelajaran otak kiri.
5. Stress mempengaruhi aktivitas pembelajaran dan
apa yang akan dipelajari oleh peserta didik, stress yang lebih rendah
kapasitasnya maka pembelajaran menjadi lebih baik.
Dalam proses belajar mengajar
dengan menggunakan metode Total Physical Response ini banyak sekali kegiatan
yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa, antara lain:
a. Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill ), merupakan kegiatan utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode Total Physical Response. Latihan ini berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas anak.
b. Dialog atau percakapan
(conversational dialogue).
c. Bermain peran (Role Play), dapat
dipusatkan pada aktivitas sehari-hari di sekolah.
d. Presentasi dengan OHP atau LCD.
e. Aktivitas membaca (Reading) dan
menulis (Writing) untuk menambah pembendaharaan kata (vocabularies)
Total Physical Response menjadi metode yang cocok untuk
pembelajaran pada anak-anak karena memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
1.
Siswa dapat berpindah dari tempat duduknya dan
bergerak di sekitar
2.
Aktivitas yang sederhana tidak membutuhkan
banyak persiapan
3.
Melatih keaktifan siswa di dalam kelas
4.
Membangkitkan rasa percaya diri
5.
Memfasilitasi siswa dengan makna dalam konteks
nyata
Jadi pada kesimpulannya, metode Total Physical Response ini
mengajak siswa agar tidak stress dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
Oleh karena itu, proses belajar mengajar dimulai dengan mendengarkan kalimat
perintah yang kemudian diikuti oleh response fisik. Metode ini melatih siswa untuk
lebih aktif dan percaya diri melalui kegiatan langsung yang berhubungan dengan
kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement).
Semoga bermanfaat ya sobat, jangan lupa semangat dan terus berkarya,,,
If You Think You Can, You Can 😍
Wassalamu'alaikum...